Jasa Pelet - Cara Menyayangi Keluarga



Jasa Pelet - Ada yang bilang, kita baru bisa menikmati ketidakhadiran seseorang kala orang tersebut telah nggak dekat lagi dengan kita. Barangkali itu benar adanya, menilik apa yang sedang kita rasakan ketika ini. Sebuah kerinduan yang teramat besar sama ketidakhadiran ayah. Sebuah perasaan yang wajar dari seorang cewek sedangkan telah bukan si kecil kecil lagi. - Jasa Pelet Mahar Setelah Berhasil

Sejak merantau, jarak seperti membelenggu kita dengan ayah. Awalnya tadinya bisa ketemu dan mengibrol tiap hari, kini jadi jarang karena aktivitas masing-masing. Praktis hanya ketika pulang saja kita bisa menghabiskan waktu bersama ayah. Sedang ketika di rantauan seperti kini ini hanya ingatan tentang beliau sajalah yang menguatkan sayang kita.

1. Kesabaran ayah ketika mengajari kita naik sepeda menjadi ingatan yang nggak terlupakan


Siapa yang mengajarimu naik sepeda?

Di suatu petang kau memandang teman-teman sebaya asyik melesat ke sana ke mari dengan sepedanya. Hari itu juga kau bilang ke ayahmu untuk membelikan sepeda. Sepeda datang. Tetapi gampang menaikinya karena masih ada roda tambahan di kanan-kiri. Dikala lama-lama bosan. Awalnya itulah kau minta ayah untuk mengajari.

Ayah melepas roda tambahan di bekalang dan mulai mengajari. Tetapi masih dipegangi, kemudian dilepas tanpa sepengetahuanmu, kau jatuh berulangkali hingga hingga walhasil kau bisa.

2. Figur tahu kau salah, Ayah masih tetap membela ketika ibu memarahi karena tingkah badung kita


Nggak kalah dari beri ibu, beri ayah kepada si kecil gadisnya juga nggak bisa diuraikan dengan angka saking melimpanya. Tetapi kecilnya ketika kau dimarahi ibu dahulu kala kau masih kecil. Kenakalanmu membuat ibu geram dan membimbing dengan memarahimu. Dikala entah karena apa, ayah justru membelamu dan membuat kemarahan ibu jadi mereda. Ini bukti bahwa ayah nggak tega memandang si kecilnya sedih sedangkan beliau tahu bahwa kau salah.

3. Sedangkan Ayah memang lebih hebat dibanding ibu, tetapi sanksi ayah itulah yang menghasilkan kita sosok yang senantiasa berdisiplin dan bertanggung jawab

Figur membelamu ketika dimarahi ibu bukan berarti beliau nggak peduli dengan pendidikan yang dikasih ibu. Ayah punya metode mendidiknya sendiri. Memang kadang lebih keras dalam membimbing, terutamanya hal-hal yang sifatnya kedisiplinan dan tanggung jawab. Beliau nggak segan untuk keras karena tahu bahwa nasehatnya penting untukmu ketika dewasa. Dan ketika telah jauh beginilah kau baru menyadari betapa marahnya ayah ketika ibu berharga membuatmu jadi bijak dan tangguh.

4. Figur kita hanya menelponnya ketika butuh uang jajan, tetapi ayah nggak pernah geram ketika memberikannya


Kedewasaan seringkali membuat kekerabatan ayah dan si kecil menjadi kaku. Apalagi kini kau dan beliau terpisah jarak yang cukup jauh. Sedangkan jarang lagi kau mendengar tuntunan dari ayah. Praktis hanya ketika minta uang jajajnlah kau diberi nasehat olehnya. Apalagi kecuali karena kau menghubunginya ketika ada butuh saja. Figur semacam itu, sekesal-jengkelnya ayah beliau tetap mengirimkanmu uang jajan.

5. Ayah lebih cuek dibanding ibu tetapi berkat tenaga dan keringatnya kita bisa hidup berkecukupan seperti ini

Soal urusan menelpon dan memberi tahu kekhawatiran kepadamu, ayah memang kurang. Secara sedangkan cuek semacam itu bukan berarti dia nggak peduli. Coba deh ingat selama ini beliau bekerja berpeluh keringat untuk siapa? Untuk keluarga dan hidupmu akan senantiasa berkecukupan. Sudah kini kau merantau di mana butuh kerja yang ekstra untuk bisa mengirimkanmu uang.

6. Ayah menjadi laki-laki pertama yang membuat kita jatuh cinta tanpa pernah membuat hati kita terluka


Berulangkali kanu jatuh cinta kepada laki-laki, berulangkali juga dikecewakan. Sedangkan banyak air mata yang menetes dari bola matamu gara-gara cinta. Si ada satu orang laki-laki yang senantiasa bisa mengerti. Mencintai dengan sepenuh hati. Marahnya untuk mendidik dan melindungi bukannya untuk menyakiti. Dialah ayah.

Tetapi perempuan lebih dekat dengan ayah dibanding ibunya. Boleh jadi itu alamiah. Secara bila diuraikan penyebabnya mungkin karena perlakuan beliau yang istimewa kepada kita si kecil gadisnya. Nah untuk itu bagusnya kita balas jasa dan beri sayang ayah dengan kesuksesan yang kita raih. Buat beliau bangga telah mendidik dan membesarkan kita.