Jasa Pelet Semarang - 7 Ciri Yang Menandakan Pasanganmu Posesif

Jasa Pelet Jarak Jauh - Selama ini kami lebih familier bersama masalah kekerasan di dalam tempat tinggal tangga.  Kekerasan yang dimaksud pun barangkali cuma dipahami di dalam bentuk kekerasan fisik. ( jasa pelet semarang ) Padahal kekerasan dapat bersifat banyak hal seperti kekerasan verbal maupun sikap yang super protektif menjurus ke posesif. ( jasa pelet ) Sayangnya “diposesifin” masih sering diakui sebagai suatu hal yang manis dan menyenangkan dan juga melambangkan cinta yang begitu dalam. Padahal sikap posesif ini adalah tanda pertalian tidak sehat yang dapat menyakitimu sendiri. Jangan terlena bersama sikap dan kalimat manis, selanjutnya gejala pasanganmu posesif. ( jasa pelet jarak jauh )




1. Kalau seluruh dicemburui, anda kudu waspada. Apa dia meminta dirimu menjadi antisosial yang tidak ngobrol sama siapa-siapa?

Satu kali dia bilang cemburu barangkali anda dapat merona malu-malu dan berbicara “duh, anda kok sweet sih”. Namun cemburu yang kelewat batas, sampai-sampai kadangkala anda tidak menyadari alasannya, patut diwaspadai. Ngobrol sama kawan kerja dicurigai, habis ditelepon bos dicurigai, balas-balasan komen di medsos sama orang lain tidak dibolehin, balas chat sama driver ojol pun dipersoalkan. Stop, itu bukan kembali “cemburu yang manis”, tetapi serem abis!

2. Mengritik selama waktu, sesuaikan hidupmu, dan sangat banyak “kok kamu…” yang buat hidupmu menjadi keliru melulu

Dari ujung kaki sampai ujung rambut dia mengomentarimu. Seringkali dia termasuk menyuruhmu untuk ini dan itu, menggunakan ini dan itu. Itu bukan bentuk perhatian seperti yang anda pikirkan. Dia cuma dambakan anda menjadi seperti keinginannya. Ingat bahwa tubuhmu adalah milikmu sendiri ya, jangan biarkan orang lain mengontrolnya sesuka hati.

3. Pacaran sama dia buat anda nggak dulu “kesepian”. Karena ke mana-mana nggak dulu dibiarkan sendirian

Apakah dia punyai kehidupan sosial yang sempit? Seolah-olah kegiatannya cuma istirahat – kerja – ngikutin anda ke mana-mana. Mungkin ini terkesan manis karena seolah-olah dia tidak butuh siapa pun atau apa pun di dunia ini karena dia udah punyai kamu. Tapi hal-hal seperti ini justru tanda kuat dia sosok yang posesif. Sebab seumpama dia menjadikanmu pusat dunianya, maka dia mengharap anda laksanakan hal sama. Dia tak dambakan berkembang dan tak dambakan anda berkembang juga. Hubungan kalian dapat stuck di sana terus-terusan.

4. Komunikasi memang penting. Tapi seharusnya nggak kudu menelepon dan kirim pesan tiap-tiap jam ‘kan?

Telepon dan pesannya nggak dulu berhenti 24 jam. Apalagi terkecuali kalian tengah berjauhan. Terlambat membalas pesan atau mengangkat telepon sebentar langsung terjadi drama pertanyaan “kamu udah nggak sayang saya lagi?”. Keterikatan terlalu berlebih dan rasa sangsi selagi berjauhan ini tanda pertalian tidak sehat. Orang yang posesif sangat takut diabaikan, sehingga mereka menjadi kudu menjadi prioritas pertama di atas segala-galanya.

5. Minta password fasilitas sosial sebagai bentuk kejujuran. Hubungan pun tak kemudian privasi ditiadakan

Berbagi fasilitas sosial diakui lumrah dijalankan dan diakui sebagai bentuk kejujuran di dalam hubungan. Padahal tiap-tiap orang punyai privasi yang kudu dihargai dan nggak boleh ditiadakan cuma karena katanya saling sayang. Menerobos masuk ke wilayah privasi adalah keliru satu gejala sifat posesif. Meski pacaran, bukan bermakna dia berhak menyadari seluruh nya kan?

6. Dia tetap menjelek-jelekkan teman-teman dan keluargamu, seolah dia lah yang paling menyadari dirimu

Selayaknya partner, barangkali anda sempat curhat mengenai masalah persahabatan atau keluarga. Tapi respons-nya tetap sama, yaitu menjelek-jelekkan mereka seluruh dan jadi menyuruhmu untuk berhenti berhubungan bersama mereka. Ini adalah tanda kuat sosok yang posesif, yang dambakan memastikan pertalian antara anda bersama orang lain tak sekedar dirinya. Pada selanjutnya dia dambakan membuatmu terkait padanya. Nggak mau begini ‘kan?

7. Lalu selagi anda menjadi muak dan dambakan berhenti, dia memohon, minta maaf dan bilang “aku begini karena nggak mau kehilanganmu”

Menghadapi orang posesif memang sangat melelahkan. Mungkin berulang-kali anda menjadi kalian tidak sesuai dan dambakan menyerah. Tapi di tiap-tiap pertengkaran yang berujung terhadap permintaan untuk berpisah itu dia tetap mengeluarkan jurus terakhirnya, bahwa ini seluruh adalah soal cinta. Perlakuannya padamu, pengekangannya, kecemburuannya yang tak beralasan, dan sikap needynya yang 24/7 itu adalah karena dia mencintaimu. Setelah berkali-kali, apakah anda masih percaya?

Secinta apa pun sama seseorang, sisakan sedikit ruang untuk akal sehat. Apalagi terkecuali pertalian masih di dalam tahap pacaran. Meski menjadi cute dan sweet selagi kalian studi memanggil mama-papa, tetapi mencintai tidak bermakna punyai dan mengontrol seluruh hidupmu. Ingat, anda berhak beroleh pasangan yang lebih kooperatif dan mau mendukungmu untuk berkembang. Bukan yang mengekangmu bersama alasan sangat sayang.

Posting Komentar

0 Komentar